Puisi-Puisi Quraisy

 


HIKAYAT GADIS ANOREXIA

1.

dia gadis anorexia di tengah ladang gandum. ada yang salah di antara manuskrip-manuskrip majusi. dia gadis anorexia di tengah ladang gandum. ada raja-raja yang bernafsu menyetubuhi gandum-gandum. dia gadis anorexia di tengah lingkaran ilahi dan diperkosa berulang kali.

2.

di pagi yang kudus itu, semangkuk burung hud-hud dilahap rakus oleh seorang anak lelaki. ada nestapa-nestapa masa lalu dan jam pasir yang mengutuk kenangan. aku mencintaimu atas nama surga dan aku menelantarkanmu atas nama surga. dia percaya suara-suara kudus itu. selamanya.

3.

gadis anorexia itu tidur di awan dan bocah lelaki itu beronani dengan seekor ular. ada mantra-mantra dan ritus-ritus kudus yang harus dilawan. namun kita hanya kerdil berlari di telapak tangan. kita mengikuti semua rencana.

4.

Kita mengikuti semua rencana dan kita tetap diminta masuk ke neraka. lalu apa guna ritus-ritus kudus yang diusahakan sungguh-sungguh? kita hanya melihat punggung gadis anorexia yang mengering dan bernanah.


PUISI-PUISI QURAISY

1.

Jam berhenti. Peron mati. Dan segala juang yang dulu dijanji masih saja tak ditepati. 

Lalu untuk apa kita masih di sini? Padahal lebih elok lagi satu-satu Quraisi mati berdiri. Dan aku dan kamu dan kita berdansa di atas api ilahi.


2.

Lingkup-lingkup bujur dan kekayaan simetri. Ada harta karun yang disimpan yahudi-yahudi tua. Ada hutang-hutang kaum hadrami. 

Kamu pernah mati? Atau menjadi hutang? Mungkin menjadi harta karun?

Tapi apa peduli setan? Kita tetap berbaring dan disimpan di gudang demi sekata iman.


3.

Di sajadah tua yang sudah berbau pipis kucing itu, dia berbaring. Tidak berani bersujud. Tapi menangis, menangis, dan tertawa. 


4.

Kaki-kaki yang penuh nanah itu melawan teriknya gurun. Semua peluh dan tangis menguap serupa ratus-ratus masa lalu. Kemudian, dia bersimpuh. 

Di Karbala, kita semua berkepala ular.

Aku ingin kembali ke haribaan-Nya.

 



SANTA CRUZ

di Santa Cruz, ada peluru berdarah, kepala bolong, dan lautan dosa masa lalu. Kita semua hanya bisa tersenyum.


Comments