Dia yang berbicara dalam diam, tak ada sepatah kata ketika bersua dengannya. Hanya diam dan senyum yang tergambar. Namun, entah senyum itu menenangkan. Bagai sebuah mata air di kering udara Sahara.
Dia yang berbicara dalam diam, hanya tenang yang teduh dalam tindak lakunya. Bagai air dia mendinginkan. Mirip dengan aliran sungai di musim panas yang menenangkan.
Dia yang berbicara dalam diam, menuntun semua aura yang terpancar, bukan pada hitam kelam, melainkan terang harap. Hanya terduduk membisu diatas segulung kain bermotif, menghadap kiblat dan khusyuk berdoa. Dalam diam, tanpa suara begitu tenang. Hingga aku tak tau apa yang dia doakan, apakah itu aku atau yang lain? Atau mungkin dirinya sendiri! Ah dia yang berbicara dalam diam, dalam malam panjang yang tak bisa aku terjemah.
Comments
Post a Comment