Puisi-Puisi Jalaluddin Rumi





Cinta dan Imajinasi

cinta dan imajinasi adalah pesulap
yang menciptakan gambaran terkasih di dalam pikiran
di mana kau membagikan tiap rahasiamu secara intim.
Bayangan ini tercipta bukan dari apa pun,
namun dari mulutnya muncullah sebuah pertanyaan,
"Apakah aku bukan terkasihmu?"
dan darimu jawaban yang lembut muncul "Ya. Ya. Ya."


Ode 2357

"Batu Granit dan Gelas Anggur"
Kau batu granit.
Aku gelas anggur kosong.
Kau tau apa yang terjadi saat kita menyentuh satu sama lain!
Kau tertawa bagaikan matahari yang terbit menertawakan
bintang-bintang yang hilang karenanya.
Cinta membuka hati, dan akal pikiran
kembali ke dalam peti matinya.
Kesabaran dan pemikiran rasional menghilang.
Hanya gairah yang tinggal, merintih dan menggigil.
Beberapa orang terjatuh di jalan serupa muntahan.
Lalu, dengan amat nekat, di kemudian hari
mereka berlari kencang dengan tujuan baru. Cinta
adalah kenyataan, dan puisi adalah gendang
yang mengajak kita kepadanya. Jangan terus mengeluh
mengenai kesepian! Biarkan takut-bahasa dari semua perihal ini
terbang bebas. Biarkan pengkhotbah turun
dari altarnya, dan tidak mendapat dukungan!



Ketika Aku Tiada

Ketika aku tiada
ketika peti matiku
dibawa pergi
kau jangan pernah berpikir
aku merindukan dunia


jangan meneteskan air mata
jangan meratapi atau
berduka
aku tidak lah jatuh
ke dalam palung berisikan makhluk menyeramkan

ketika kau melihat
jasadku dibawa
jangan lah menangisi kepergianku
aku tidak pergi
aku datang kepada cinta yang abadi

ketika kau meninggalkanku
dari makam
jangan ucapkan salam perpisahan
ingat lah bahwa makam
hanya tirai
untuk surga di baliknya

kau akan melihatku
masuk ke dalam kubur
sekarang lihat lah aku bangkit
bagaimana bisa ada sebuah akhir
jika ada matahari tenggelam
atau bulan yang menghilang

memang nampak seperti akhir
nampak seperti matahari tenggelam
namun kenyataannya seperti fajar
ketika kubur mendekapmu
saat itu juga lah jiwamu merdeka

pernahkah kau melihat
sebuah benih yang ditanam dalam tanah
namun tak tumbuh dengan membawa hidup yang baru?
lalu mengapa harus ragu akan benih
yang bernama manusia?

pernahkah kau melihat
ember yang kosong
setelah dimasukkan ke perigi?
kenapa harus meratapi sebiji jiwa
jika itu kembali
bagai Yusuf dari perigi?

Ketika terakhir kali
kau menutup mulutmu
kata-katamu serta jiwamu
akan menjadi kepunyaan dunia
yang tanpa ruang tanpa waktu



Jika Kau Tunjukkan Kesabaran

Jika kau tunjukkan kesabaran, aku akan mengantarmu ke sebuah kebijaksanaan
Jika kau tertidur, aku akan menyeka kantuk dari matamu
Jika kau menjadi gunung, aku akan melelehkanku dalam api
Dan jika kau menjadi samudera, aku akan menenggak semua airmu


Para Kekasih

Mereka akan menenggak anggur semalam suntuk.
Mereka akan minum hingga mereka dapat
merobek tudung-tudung intelektualitas dan
melelehkan lapisan-lapisan rasa malu maupun kesopanan.
Saat dalam dekapan cinta,
tubuh, pikiran, hati serta jiwa tidak akan ada.
Mereka menjadi satu,
jatuh cinta, dan kau tidak akan pernah terpisahkan lagi.



Laila dan Khalifah

Khalifah berkata pada Laila, "Apakah benar itu engkau
yang membuat Majnun hilang akal dan terganggu akan kehadiranmu?
Kau tidaklah lebih cantik dari sekian wanita tercantik lainnya."
Dia membalas, "Diamlah; Paduka bukanlah Majnun!"

Jika paduka memiliki mata Majnun,
dua dunia akan menjadi satu pandangan.
Paduka dalam perasaan paduka sendiri, namun Majnun berkendak lain.
Dalam cinta, terbangun sesadarnya adalah pengkhianatan.
Semakin lelaki itu terbangun, semakin dia tertidur (dari cinta);
Keterbangunan mereka lebih buruk dari tidur pulas.

Keterbangunan kita membelenggu jiwa-jiwa,
lalu jiwa kita menjadi mangsa pikiran-pikiran,
pikiran tentang kehilangan dan memiliki
serta ketakutan akan takdir.
Mereka tidak mempertahankan kemurnian, martabat, kemilau
maupun angan-angan untuk terbang menuju surga.
Mereka yang benar-benar tidur merindukan tiap pikiran
dan memulai perundingan dengan keindahan.


catatan :

-Maulana Jalaluddin Rumi Muhammad bin Hasin al Khattabi al-Bakri (Jalaluddin Rumi) atau sering pula disebut dengan nama Rumi adalah seorang penyair sufi yang lahir di Balkh (sekarang Afganistan) pada tanggal 6 Rabiul Awwal tahun 604 Hijriah, atau tanggal 30 September 1207 MasehiKumpulan puisi Rumi yang terkenal bernama al-Matsnawi al-Maknawi konon adalah sebuah revolusi terhadap Ilmu Kalam yang kehilangan semangat dan kekuatannya.

Comments